INTRODUCTION
Sahabat masa kecil merupakan teman yang paling abadi
buat ku. Tidak ada yang dapat memisahkan tali persahabatan itu, sekalipun sang
waktu. Nama ku Gee, aku seorang anak tunggal. Menjadi anak tunggal membuat ku
terkadang merasa kesepian. Beruntung kedua orang tua ku mengenalkan aku kepada
anak-anak teman mereka, sehingga aku mempunyai teman bermain. Rafael dan
Rangga. Memang perbedaan usia ada diantara kami. Rafael yang paling dewasa
usianya terpaut 3 tahun lebih tua daripada ku. Sedangkan Rangga dan aku hanya
terpaut 2 tahun, Rangga lebih dewasa. Merekalah yang selalu mewarnai hari-hari
masa kecil ku. Walaupun terkadang meraka terlahut cukup protektif terhadap ku. Namun
kejailan dan canda mereka lah yang selalu aku ingat mewarnai hari ku.
Sahabat masa kecil memang tidak
bisa dipisahkan oleh waktu. Walaupun seusai SMA aku melanjutkan pendidikan ku
ke luar negeri. Tapi pertemanan ku dengan Rafael dan Rangga tidak pernah
berakhir. Bagaimanapun kami selalu berusaha untuk komunikasi satu dengan yang
lainnya. Hari ini tepat sudah 2 tahun aku sejak pertama kepergian ku ke Paris waktu
itu. Liburan kali ini aku memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk berjumpa
lagi dengan sahabat-sahabat masa kecil ku yang kabarnya saat ini sudah sukses
menjadi BoyBand papan atas yang memiliki fans dari Sabang sampai Merauke yang
sudah tak terhitung jumlahnya. Ternyata waktu 2 tahun bisa mengubah sesuatu
dengan sangat cepat. Atau mungkin waktu 2 tahun bisa mengubah segalanya??
***
Bandara Soekarno-Hatta, terminal
2D, siang ini seperti biasa masih banyak dipadati oleh orang-orang baik yang
mau menjemput ataupun yang baru tiba di Indonesia. Dengan mendorong troli
keluar dari terminal tersebut, aku celingukan mencari wajah-wajah yang aku
kenal. Rangga dan Rafael. Melalui perbincangan ku dengan Rangga kemarin sebelum
aku kembali ke Indonesia, ia mengatakan akan menjemput ku bersama Rafael,
sehingga aku bilang kepada orang rumah untuk tidak menjemput. Tapi dimana
mereka?? aku pun memutuskan untuk menunggu di salah satu cafe yang berada
disana berharap mereka akan segera menjemput ku. Aku juga mencoba menghubungi
ponsel Rangga dan Rafael, namun tak satu pun yang menjawab. SMS pun tidak
dibalas. Satu jam aku sudah menunggu. Namun tidak ada tanda-tanda dari
kemunculan mereka. akhirnya aku memeutuskan untuk menelepon sekali lagi. Hanya nada
sambung yang terdengar dari telingaku. Tidak ada satu kabar pun yang
disampaikan oleh mereka.Dengan kesal akhirnya aku menutup telepon ku dan
beranjak dari cafe tersebut. aku memutuskan untuk menggunakan taksi agar bisa
sampai ke rumah.
“Awas saja kalau nanti bertemu
mereka akan aku marahi abis-abisan” marah ku dalam hati
Dalam taksi aku terus berpikir. Tidak
biasanya Rangga dan Rafael membatalkan janji tanpa kabar seperti ini. Ketakutan
pun mulai memasuki hati ku. Apakah aku salah selama ini?? Apa mungkin ternyata
waktu 2 tahun bisa mengubah persahabatan kami?? Gak, aku gak mau semua terjadi.
Karena aku yakin, sahabat masa kecil tidak akan pernah terpisahkan. Bahkan
tidak dengan waktu yang hanya 2 tahun saja. Aku harus segera bertemu dengan
mereka. Segera, pikir ku.
***
Setelah sampai rumah dan
berbincang-bincang dengan Bunda dan Papa lewat makan malam. Aku memutuskan untuk
beristirahat sebentar di kamar ku. Tidak ada yang berubah dari kamar ini pikir
ku. Semuanya masih sama, dan aku pun berharap persahbatan ku dengan Rangga dan
Rafael akan masih sama, dan selalu sama. Mengingat hal itu aku langsung kembali
menyabar BlackBerry ku. Mencoba untuk menghubungi mereka dengan segala cara,
BBM, SMS, telepon namun tidak satu pun dibalas. Ternyata rasa penasaran ku akan
keberadaan mereka membuat rasa lelah ku hilang. Akupun memutuskan untuk mengunjungi
rumah Rafael atau Rangga untuk mengetahui kabar mereka, sekaligus
bersilahturami dengan keluarga mereka yang sudah aku anggap seperti keluarga ku
sendiri.
Setelah selesai bersiap-siap dan
hendak meminta ijin kepada orang tua ku untuk pergi malam itu, dari atas anak
tangga, aku terkesima melihat pemandangan di bawah ku. Aku tak tahu harus
berkata apa. Rangga dan Rafael tiba-tiba muncul dihadapanku sedang
berbincang-bincang dengan kedua orang tua ku.
“Gee ini ada Rafa sama Rangga,
baru Bunda mau manggil kamu ke atas” kata bunda sambil tersenyum
Aku hanya bisa diam mendengar
omongan bunda. Aku kesal kepada Rangga dan Rafael. Kenapa mereka tidak membalas
satu pun pesan ku, kenapa mereka sekarang mereka harus tiba-tiba muncul disini?? Aku
akhirnya turun dengan kesal sampai hanya diam.
“ya uda kita tingga dulu yah”
kata papa
“iya om..”Jawab Rangga dan Rafael
kompak.
“Gee kangen banget sma kamu” kata
Rangga yang langsung memeluk ku begitu aku sampai di anak tangga terakhir. Rafael
pun memeluk ku.
“Kalian jahat!!” kata ku akhirnya
hampir setengah menangis
“aku nungguin kalian di airport
satu jam lebih tau gak?? Aku telepon gak diangkat, sms gak dibalas, sampai
akhirnya tdi aku BBM juga gak dibales!! Kalian uda lupa yah sama aku?!? kalian
jahat!!” protes ku melampiaskan semua kekesalan.
“aduhh..jangan nangis gitu dong
princess” kata Rafael akhirnya sambil kembali memeluk ku.
Seolah-olah kata yang diucapkan
Rafael itu adalah kata-kata ajaib akhirnya aku luluh dan dengan ajaibnya juga
semua kekesalan ku terhadap mereka lenyap. Akhirnya aku pun kembali memeluknya
“sini Rangga!!” kata ku akhirnya
dan kami berpelukan bertiga
Rasa senang tiba-tiba terselip di
dalam hati ku. Mungkin kecurigaan ku sebelumnya salah, waktu 2 tahun memang
tidak akan sanggup mematahkan persahabatan kami. Dan aku berharap selamanya
tidak akan berubah.
***
Setelah selesai melampiaskan
kekesalan ku kepada Rafael dan Rangga. Akhirnya kami berpamitan kepada kepada
Bunda dan papa, karena aku mau diperkenalkan kepada personil-personil SM*SH
lainnya. yah itu lah naman BoyBand mereka SM*SH , Seven Man as Seven Heroes. Aku
penasaran dengan personil-personil yang kata mereka sebenernya aku kenal. Siapa
mereka?? aku terus bertanya-tanya namun tidak ada satupun dari mereka yang mau
memberi aku petunjuk, biar surprise katanya.
Sampai di sebuah cafe di kawasan
Kemang, akhirnya aku dan mengikuti Rafael dan Rangga untuk masuk ke dalam
sebuat Private Room. Ternyata aku memang dikejutkan ketika melihat para anggota
SM*SH lainnya. Disana sudah ada Dicky, Reza,Ilham dan Bisma teman-teman satu
eskul dance aku dulu. Dicky, Reza dan Ilham adalah adik kelas ku, namun mereka
sering kali curhat kepada ku tentang masalah yang mereka alami. Sedangkan Bisma
dia teman sekelas ku dulu. Dia dan aku juga sering bercerita tentang masalah
kami, aku pikir-pikir semua yang ada di dalam anggota SM*SH ini memang sudah
seperti saudara sendiri bagiku yang anak tunggal ini.
Namun, ada satu orang yang
membuat ku kaget setengah mati ketika melihatnya dia adalah Morgan. Morgan
adalah satu-satunya cowok yang berhasil mengetuk pintu hati ku ketika aku SMA
dulu. Namun, hal ini tidak diketahui seorangpun bahkan Morgan sendiri pun tidak
tahu. Aku juga tidak pernah memberitahukannya kepada Rafael maupun Rangga. Aku menyimpan
perasaan itu sendiri karena terlalu takut untuk mempertunjukannya.
Aku tidak pernah berpikir bahwa
suatu hari semua orang yang aku kenal bisa saling berkumpul dan mendukung untuk
mencapai kesuksesan seperti sekarang ini. Waktu memang lah sebuah misteri.
Bahkan dalam waktu 2 tahun cukup banyak perubahan dan kejutan yang akhirnya aku
sadari. Aku mulai berpikir kejutan apalagi yang akan terjadi akibat waktu 2
tahun ini?? Akankah persahabatan ku dengan Rafael dan Rangga menjadi berbeda?? Apakah
kesuksesan SM*SH akan berdampak pada hidup ku?? Akankah Morgan tahu perasaan ku
sebenarnya kepada dia selama ini??
Aaah..biarkan sang waktu juga
yang menjawab semua pertanyaan itu. Sekarang ini aku mau menikmati waktu
bersama Sahabat dan teman-teman ku. Melepas rindu akibat sang waktu itu.
TO BE CONTINUE.....
-F-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar