Rabu, 07 September 2011

Story #1

 The Chatting (Obrolan)

Satu tahun berlalu sejak kepergian Rafael ke Harvard dan Morgan ke Prancis. Kehidupan Putri di SMA Harapan pun berjalan sangat baik, dia menjadi siswi unggulan disana dan sekarang ia telah memasuki tahun terkahir-nya di SMA Harapan. Anggota-anggota SMASH yang lain pun telah menjalani tahun pertama-nya di Universitas Harapan yang masih satu yayasan dengan SMA Harapan, namun begitu mereka jarang sekali berjumpa dengan putri karena jarak gedung yang cukup jauh. Sedang Rangga, ia telah memutuskan untuk menyusul Gladys ke Australia sejak 6 bulan yang lalu.

Satu tahun merupakan waktu yang cukup panjang untuk Putri, walaupun kehidupannya di SMA Harapan berjalan dengan baik, namun satu hal yang masih mengganjal di hati-nya yaitu RAFAEL. Yah, RAFAEL Rusdiatoro, cowo yang membuat hati-nya cenat-cenut namun ia sesali karena ia tidak dapat berjumpa dan mengatakan perasaannya hingga Rafael harus pergi ke Harvard meninggalkannya. Satu tahun pula Putri harus menahan rasa rindu-nya terhadap Rafael karena mereka hilang komunikasi sejak saat itu. Beruntung, putri masih dapat berhubungan dengan Morgan yang pada saat terakhir sebelum kepergiannya morgan sempat memberikan nomor untuk di contact putri saat dia di Prancis nanti.

Tahun ini, seperti biasa akan diadakan reuni tahunan yang biasa-nya dibuat oleh siswa senior untuk alumni-alumni yang baru saja lulus. Dan yah, ini berarti anggota SMASH akan menjadi tamu istimewa dalam acara ini dan teman-teman Putri selaku panitia harus berkerja keras untuk membuat reuni ini terkesan berbeda dari reuni-reuni sebelum-nya. Putri sendiri, tidak mau terlibat dalam kepanitiaan walaupun telah diminta dengan alasan ia ingin fokus ke study-nya.

Malam ini, seperti biasa Putri chat dengan Morgan melalui suatu jejaring sosial

Putri : kamu pulang kapan Gan untuk reunian??

Morgan : Masih belum tau put, acara-nya masih akhir bulan kan??

Putri : iya, Rafael pulang gak yah??

Morgan : Aku juga gak tau put, maaf yah dia gak ninggalin no-nya ke aku yang bisa dihubungi, tante Reva juga gak mau kasih, alasannya takut ganggu Rafa kata-nya

Putri : iya, aku ngerti kok, dan bukan salah kamu juga kali kalau dia gak ninggalin no-nya

Morgan : Iya, kamu panitia put??

 Putri : gak

Morgan : kenapa?? Padahal aku yakin ide-ide kamu pasti bagus

Putri : aku mau fokus sama sekolah aku aj gan :D

Morgan : Yah,, tapi kamu datang kan??

Putri : males ah, gak ada temennya juga kalau dateng. Lagian kan itu untuk alumni

Morgan : Kalau aku dateng, kamu temenin aku mau??

Putri : (diem gak tahu harus balas apa)

Morgan : Kok diem?? Gimana??

Putri : yah kita liat aja nanti :D. Gan aku harus kerjain tugas dulu lanjut lagi nanti yah

Morgan : ok deh,, cant wait to meet you

Putri : can’t wait to meet you too, bye

Morgan : bye

Malam itu sebelum tidur Putri memikirkan kembali tawaran Morgan untuk menemani-nya ke reuni alumni SMA Angkasa. Jujur saja Putri juga kangen dengan sahabat-nya Morgan yang selalu menemani-nya saat dia membutuhkan. Tapi di satu sisi ia juga tahu bahwa perasaan Morgan kepada-nya lebih dari seorang sahabat dan Putri tidak mau bila ia benar menemani Morgan ke acara reuni itu harapan Morgan untuk mendapatkan diri-nya akan melambung lagi, karena Putri tahu hati-nya hanya untuk Rafael seorang. Malam itu pun dihabiskan putri dengan kebimbangan yang melanda diri-nya sampai ia akhir-nya lelap tertidur.
***

Dua minggu pun telah berlalu sejak Putri chat dengan Morgan yang mengajak-nya ke acara reuni SMA Angkasa. Dua minggu ini pun putri terus mempertimbangakn tawaran Morgan itu, namun sayang-nya hingga kini ia belum sempat berbicara lagi dengan Morgan mengenai hal tersebut.
Hari ini tidak seperti biasa-nya, Putri telat bangun untuk berangkat ke sekolah karena semalam ia harus berkerja hingga larut menyelesaikan tugas sekolahnya

“put,,putri,,bagun Put kamu teh gak sekolah hari ini??” ibu putri menggedor-gedor kamar putri

“bu, si putri belum bangun??” kali ini ayah putri iku nimbrung di depan kamar anak semata wayang mereka

“ Belum nih ayah, mana uda jam setengah tujuh lagi”

“Put, bangun put, tar kamu telat” kali ini ayah putri yang menggedor kamar

“aduh ayah, ibu berisik banget sih” akhir-nya putri yang masih kucel pun bangun

“ eeh, kamu teh put, ini uda jam berapa coba, memang-nya kamu gak sekolah??”

“emang-nya ini jam berapa sih bu??” kata putri yang masih setengah sadar

“Uda setengah tujuh put” kata pak Lukman, AyahPutri


“Hah?!?! Setengah tujuh?!?! Aduhhh ayah,, ibu,, kenapa gak bangunin putri dari tadi sih!!!” akhir-nya nyawa
putri terkumpul semua dan dengan sigap langsung menuju kamar mandi dan bersiap-siap

“aduuhh,, ini anak uda dibangunin dari tadi juga” kata pak Lukman lagi

“udah ayah, kita sarapan aj”

15 menit pun berlalu dengan sigap putri sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

“Ayah,, Ibu,, Putri berangkat yah” teriak putri sambil berlari ke halaman depan

“gak sarapan dulu put??” Ibu Asih, Ibu Putri, berteriak dari ruang makan

“Gak bu uda telat, putri pergi dulu yah”

Akhir-nya putri pun dengan tergesa-gesa berangkat ke sekolah. Namun, tetap saja ia terlambat sehingga gerbang sekolah sudah ditutup. Dan, walaupun memohon-mohon kepada sang penjaga gerbang, tetap saja putri tidak diijinkan masuk. Tetapi saat itu ada seseorang dari belakang putri yang melangkah ke arah-nya.. Seseorang yang Putri rindukan. Seseorang yang tidak akan disangka-sangka oleh putri akan ditemui-nya saat itu.
###

Siapa yang ditemui Putri saat itu?? seseorang yang dirindukan putri?? Rafael?? Morgan??  Tunggu part selanjut-nya yah ;)

-F-

1 komentar: